JAKARTA NIGHTLIFE - Sebenarnya gue agak merinding tiap kali ngebahas tentang kopi sianida milik Jessica Kumala Wongso ini. Masalahnya yang dibunuh dengan yang membunuh adalah sahabat dekat sejak dulu. Kalian juga pasti bisa bayangin sendiri ngerinya kayak gimana kalau ada teman kalian ngebunuh sahabatnya sendiri.. (sambil merinding suerr). Mau nggak dibahas tapi penasaran dan pengen banget flashback masalah ini. Oke kalau gitu kita lanjut..
Gue inget banget waktu pembacaan agenda sidang perdana kasus ini. Surat dakwaan dibacain sama Jaksa penuntut umum. Didalam dakwaan itu, JPU mendakwa Jessica melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna. Didalam dakwaan juga terungkap motif Jessica wongso racunin sahabatnya sendiri.
Jadi ceritanya Jessica, Mirna, Hani dan Vera Rusli tinggal bareng di Australia waktu mereka kuliah di kampus Billy Blue College of Design Sidney. "Sekitar pertengahan 2015, korban Mirna mengetahui permasalahan dalam hubungan percintaan terdakwa dengan pacarnya," kata si Jaksa yang bacain dakwaan itu. Katanya waktu itu Mirna sempet nyaranin Jessica buat putus aja sama pacarnya. Kacaunya, sang kekasih sering bertindak kasar sama make narkoba.. hemmm...
Baca juga : MENGUNGKAP SISI GELAP KEHIDUPAN DUNIA PRAMUGARI
"Korban Mirna menyatakan buat apa pacaran dengan orang yang tidak baik dan tidak modal. Ucapan itu ternyata membuat terdakwa marah dan sakit hati, sehingga terdakwa memutuskan komunikasi dengan korban Mirna," lanjut si Jaksa waktu itu. Nah setelah kejadian itu, Jessica akhirnya putus sama pacarnya terus mengalami beberapa peristiwa hukum yang libatin kepolisian di Autralia. Dari situlah yang bikin Jessica makin tersinggung sama Mirna. Sampai ke puncak sakit hatinya mungkin di doi sampai hilang akal sehatnya dan rencanain pembunuhan untuk Mirna.
Sebenarnya kalau emang motifnya cuma gara-gara hal ini, agak sedikit nggak masuk akal. Jessica putus dan terlibat kasus kepolisian kenapa kesalnya sama Mirna ? Ini yang sebenarnya bikin orang-orang yang ngikutin kasus ini jadi bingung. Oke lanjut...
Setelah itu demi menjalankan rencana busuknya itu, Jessica berusaha jalin komunikasi lagi sama Mirna lewat media chat di HP. Usahanya dimulai dari tanggal 5 Desember 2015, waktu Jessica lagi dalam perjalanan pulang ke Indonesia dari Australia. Tapi waktu itu masih nggak ada balasan dari Mirna. Tanggal 6 Desember 2015 Jessica sampai di Indonesia, terus nggak pake waktu lama Jessica coba kontek Mirna lagi, buat ngasih tau kalau dia udah di Jakarta.
Setelah itu Jessica langsung ajak Mirna buat ketemu. Nah terjadilah pertemuan pertama, antara jessica dan Mirna yang ditemani suaminya, Arief Setiawan Soemarko, di salah satu restoran di Jakarta. Setelah pertemuan pertama itu Jessica tiba-tiba jadi aktif hubungin Mirna dari aplikasi chatnya. Lalu di tanggal 15 Desember 2016, Jessica minta Mirna untuk buat group chat di aplikasi tersebut. Isi anggotanya cuma ada Jessica, Mirna, Hani dan Vera.
Akhirnya darisitu Mirna bikin group yang diberi nama "Billy Blue Days". Dari group chat itu Jesica berinisiatif lagi buat ngajak ketemu si Mirna yang akhirnya di sepakati di tanggal 6 Januari 2016. Lokasi di Olivier Cafe, West Mall, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Tempat itu Jessica yang tentukan. Kayaknya Jessica sebelumnya udah mengamati cafe itu dari sudut ke sudut. Makanya dia bisa secara cermat ngelakuin pembunuhan itu. Dari posisi duduk sampai cara dia masukin racun ke kopi semuanya tertata dengan rapi.
Baca juga : SISI GELAP DIBALIK GLAMOURNYA DUNIA MODEL INDONESIA
"Di meja nomor 54, sekitar pukul 16.28 WIB, terdakwa berpindah posisi duduk ke tengah sofa dan meletakkan gelas berisi VIC di sebelah kanannya. Selanjutnya, Jessica menyusun 3 paper bag berisi sabun," kata jaksa. Tujuannya buat ngehalangin pandangan orang sekitar waktu dia lancarin aksinya tuang racun ke kopi. Setelah masukin racun ke kopi, doi naro gelas berisi VIC itu ke tengah meja. Jessica juga mindahin 3 paper bag ke belakang sofa lalu dia kembali duduk di posisi awal.
Sekitar jam 17.18 WIB, tibalah Mirna dan Boon Juwita alias Hani di Olivier Cafe dan langsung nyamperin Jessica di meja 54. Mirna duduk di tengah sofa pas banget sama posisi VIC (Vietnam Ice Coffee) bersianida yang udah di atur Jesicca. Si Mirna sempet nanya ke Jessica "ini minuman siapa ?" and Jessica bilang "ini buat lo mir, kan lu bilang mau." Mirna pun tanpa kecurigaan sedikitpun bales, "oh yaampun, buat apa dipesenin dulu. Maksud gue nanti aja pesennya tunggu gue dateng.. Thankyou uda dipesenin ya."
Setelah itu Mirna ambil VIC bersianida itu, anehnya posisi sedotan udah di dalem gelasnya. Karena setau gue di Cafe Olivier itu nggak pernah nganterin minuman yang sedotannya udah dibuka dan udah dimasukin ke dalem minuman. (Olivier Cafe bukan warteg coii).. Sedotan itu biasanya di taro di samping gelas dan kondisinya pun pasti masih terbungkus kertas bungkus. Ini momen-momen yang paling nggak bisa gue bayangin kalo gue diposisi Jessica. Mirna sempat beberapa kali aduk minumannya setelah itu diminum. Setelah itu juga Mirna kejang-kejang terus nggak sadarin diri. Akhirnya Mirna menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Hasil pemeriksaan laboratorium forensik menyatakan, kopi yang diminum Mirna mengandung sianida. Akhirnya Jessica di tetapkan jadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini. Atas perbuatannya Jessica Wongso dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman pidana penjara 20 tahun, seumur hidup atau maksimal hukuman mati. Yang gue bingung doi kerasukan setan apa sampai bisa setenang itu sepanjang berjalannya persidangan.. ckckck..
Baca juga : SISI GELAP DIBALIK GLAMOURNYA DUNIA MODEL INDONESIA
"Di meja nomor 54, sekitar pukul 16.28 WIB, terdakwa berpindah posisi duduk ke tengah sofa dan meletakkan gelas berisi VIC di sebelah kanannya. Selanjutnya, Jessica menyusun 3 paper bag berisi sabun," kata jaksa. Tujuannya buat ngehalangin pandangan orang sekitar waktu dia lancarin aksinya tuang racun ke kopi. Setelah masukin racun ke kopi, doi naro gelas berisi VIC itu ke tengah meja. Jessica juga mindahin 3 paper bag ke belakang sofa lalu dia kembali duduk di posisi awal.
Sekitar jam 17.18 WIB, tibalah Mirna dan Boon Juwita alias Hani di Olivier Cafe dan langsung nyamperin Jessica di meja 54. Mirna duduk di tengah sofa pas banget sama posisi VIC (Vietnam Ice Coffee) bersianida yang udah di atur Jesicca. Si Mirna sempet nanya ke Jessica "ini minuman siapa ?" and Jessica bilang "ini buat lo mir, kan lu bilang mau." Mirna pun tanpa kecurigaan sedikitpun bales, "oh yaampun, buat apa dipesenin dulu. Maksud gue nanti aja pesennya tunggu gue dateng.. Thankyou uda dipesenin ya."
Setelah itu Mirna ambil VIC bersianida itu, anehnya posisi sedotan udah di dalem gelasnya. Karena setau gue di Cafe Olivier itu nggak pernah nganterin minuman yang sedotannya udah dibuka dan udah dimasukin ke dalem minuman. (Olivier Cafe bukan warteg coii).. Sedotan itu biasanya di taro di samping gelas dan kondisinya pun pasti masih terbungkus kertas bungkus. Ini momen-momen yang paling nggak bisa gue bayangin kalo gue diposisi Jessica. Mirna sempat beberapa kali aduk minumannya setelah itu diminum. Setelah itu juga Mirna kejang-kejang terus nggak sadarin diri. Akhirnya Mirna menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Hasil pemeriksaan laboratorium forensik menyatakan, kopi yang diminum Mirna mengandung sianida. Akhirnya Jessica di tetapkan jadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini. Atas perbuatannya Jessica Wongso dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman pidana penjara 20 tahun, seumur hidup atau maksimal hukuman mati. Yang gue bingung doi kerasukan setan apa sampai bisa setenang itu sepanjang berjalannya persidangan.. ckckck..
0 comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.